Memories tu ada untuk kita move on, move forward and be better. Bukannya buat kita stuck in the memories. Mmg drowning la kan.
Tetiba pagi ni, Allah nak tegur baik punya dari kisah famous Nabi Yusuf dgn isteri Al-Aziz. Heartshot.
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: ‘Marilah ke sini.’ Yusuf berkata: ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku dengan baik.’ Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Rabbnya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (QS. Yusuf: 23-24)
Yusuf itupun manusia. Ada keinginan manusiawinya. Tapi amazed sangat dalam ayat 24 tu cakap, Yusuf mungkin akan buat perkara yang sama jika diikutkan keinginannya tapi sebabkan melihat tanda dari Tuhannya, he didn't do it. Dahsyat jelah keimanan Yusuf terhadap Allah sampai mampu mengenepikan nafsunya. Padahal what he wanted was right in front of him! Memang reflect habis lah dengan diri sendiri. Masa kita rasa nak buat or rindu nak buat benda2 dahulu kala tu, how do we respond? How should we respond? Pelik sangat kenapa ada rasa rindu tu. Tak cukup ke melihat tanda2 Allah lagi? Berapa banyak lagi tanda yang kita nak untuk menolak kita membebaskan diri daripada memori lama yang membunuh tu? Where is Allah in your heart?
Malu:/
#azamsepanjanghidup
#toplaceAllahtowhereHeshouldbe
#bebaskandirimu
Yosh! InshaAllah.
No comments:
Post a Comment