"Bercerminlah, tetapi bukan untuk takjub pada bayang-bayang seperti Narcissus, atau telaganya. Menjadikan sesama peyakin sebagai cermin berarti melihat dengan seksama. Lalu saat kita menemukan hal-hal yang tak berkenan di hati dalam bayangan itu, kita tahu bahwa yang harus kita benahi bukanlah sang bayang- bayang. Kita tahu, yang harus dibenahi adalah diri kita yang sedang mengaca. Yang harus diperbaiki bukan sesama yang kita temukan celanya, melainkan pribadi kita yang sedang bercermin padanya. "

DDU Salim A. Fillah

No comments: